Seseorang ketika mengawali usahanya harus siap dengan dua
hal yaitu : berhasil dalam mengembangkan usahanya atau gagal sama sekali dalam
usahanya.
Penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:
1. Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial
serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan. Strategi
baik yang dibuat tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya kompetensi dalam
manajerial. Menempatkan orang-orang yang tidak kompeten di tempat yang sangat
strategis akan memperburuk jalannya usaha. Kompetensi dalam manajerial sangat
membantu keberhasilan perusahaan karena meletakan orang-orang yang sesuai
dengan kemampuan, bakat dan minat bekerja karyawan akan mempermudah usaha dan
strategi perusahaan untuk dilaksanakan.
2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak
dapat memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan digeluti. Seorang
wirausahawan apabila tidak dapat mendeskripsikan dan memvisualisakan bentuk
usaha yang digeluti mengantar pada kehancuran usaha. Pemaham bisnis atau bidang
usaha yang diambil secara kontekstual dan riel sangat membantu arah, tujuan,
misi, dan visi perusahaan. Kejelasan bidang usaha yang telah ditentukan sangat
membantu dan mempermudah mengambil kebijakan manajerial dan strategi yang
dibuat.
3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan
(modal dan kendali kredit). Pengelolaan adminsitrasi dan keuangan yang apa
adanya akan mempersulit majunya perusahaan. Pencatatan adminsitrasi dan
keuangan secara sembarang akan semakin memperburuk kondisi usaha karena tidak
dapat membaca transaksi dan aktivitas yang telah terjadi. Aktivitas yang telah
dilalui seperti pembayaran utang-piutang, jumlah pesanan, jadwal kirim, proses
produksi, dll akan tidak dapat terselelsaiak dengan baik. Penangana modal dan
kreditdari bank atau swasta apabila tidak dicatat pengeluaran dan alokasi
penggunaannya akan semakin memperburuk kondisi keuangan. Alangkah baiknya dalam
melakukan aktivitas selalu berpedoman “Segala yang telah dikerjakan harus
dicatat dan segala yang tercatat harus dapat dikerjakan dengan baik” sehingga
perusahaan yang menggunakan prinsip tersebut dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
4. Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan rencana
biasanya karena rencana yang telah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain
atau sebuah idealis yang belum pernah diaplikasikan. Kegagalan ini terjadi
karena tidak tahu sama seklai kondisi atau medan usaha yang digelutinya.
Faktor-faktor yang mendukung kegagalan dalam melaksanakan atau menerapkan
rencana adalah dari dalam diri sendiri.
5. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai. Tempat usaha
dan lokasi sangat menentukan kelancaran bisnis yang digeluti. Salah memilih,
membangun, atau membuka tempat usaha yang harapnnya dapat memperbesar usaha
justru kandas karena kesalahan tersebut. Tempat usaha seharusnya diperiksa dulu
kelayakannya seperti budaya, karakter, strata sosial, pendapatan, selera, kemanan
masyarakat disekitarnya.
6. Kurangnyam pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan
pengawasan bahan baku dan sarana peralatan. Kemampuan dalam pengadaan,
pemeliharaan, pengawasan bahan baku dan peralatan yang dimiliki sangatlah
penting. Karena apabila tidak memiliki kemapuan dalam bidang ini akan membuat
biaya operasioanal semakin tinggi dan kerugian akan terjadi.
7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan
teknologi. Seoranng yang berwirausaha haruis berani melakukan perubahan dalam
organisasinya. Salah satu perubahan yang dapat membantunya adalah perubahan
teknologi yang sedang berkembang. Ketidakmampuan mengikuti perubahan teknologi
tidak membuat organisasi mati begitu saja tetapi pergerakan organisasinya
berlahan-lahan lambat dan berangsur-angsur ketinggalan dengan organisasi yang
lain yang lebih cepat menanggapi perubahan teknologi.
8. Hambatan birokrasi. Birokrasi sangat membantu dalam
kearsipan dan adminsitrasi organisasi tetapi apabila birokrasi sangat lambat
dan menghambat sama sekali maka akan memperlambat laju kinerga organsiasi.
9. Keuntungan yang tidak mencukupi. Keuntungan yang akan
diperoleh dalam berwirausaha adalah dasar motivasi ketika seseorang
merencanakan bidang usaha. Akan tetapi keuntungan yang diperolah di luar dari
jangkau biaya yang telah dikeluarkan atau perkiraan laba yang diperoleh
sebelumnya akan mengakibatkan kelangsungan usaha yang cepat berhenti. Motivasi
karena bayangnan keuntungan yang diperoleh sangat tinggi adalah sikap yang
kurang objektif apabila belum mengetahui kondisi lingkungan bisnis yang
sebenarnya. Hal yanng paling penting sebelum mnemproleh laba yang tinggi adalah
cepat kembalinya modal awal yang digunakan sebagai operasional awal.
10. Tidak adanya produk yang baru. Produk yang telah dibuat dan
berhasil memenangi pasar belum tentu akan bertahan lama karena banyak
kompetitor yang selalu melakukan inovasi maupun perbaikan produk mereka untuk
tampil di pasar. Pengusaha yang tidak pernah menampilkan produk baru yang
kreatif maupun inovatif akan mempercepat berhenti usahanya. Hal ini terjadi
karena tidak mampu bersaing oleh kompetitor yang telah mengeluarkan produk baru
dan mearik perhatian pasar.
Potensi yang membuat seseorang mundur dari wirausaha:
1. Pendapatan yang tidak menentu
2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi
3. Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap nilai-nilai
usaha di dalam masyarakat
4. Perlu kerja keras dan waktu yang lama
5. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya
mantaP
Keuntungan berwirausaha:
1. Otonomi
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3. Kontrol finansial
Kerugian berwirausaha:
1. Pengorbanan personal
2. Beban tanggungjawab
3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal
Langkah Menuju Keberhasilan
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu
maupun uang
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan
menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun
dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan
sumber : http://teddywirawan.wordpress.com